Akhlak yang terpuji atay akhlak yang mulia merupakan sasaran yang hendak dicapai dari diutusnya nabi Muhammad saw. kepada umat manusia. Berikut ini akan dikemukakan tentang tiga akhlak mulia yaitu adil, rida, dan amal saleh.
A. Adil
Adil berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya, menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya. Adil juga memiliki arti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, serta dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dalam memutuskan suati persoalan, orang yang adil selalu bersikap lurus, tidak terpengaruh faktor keluarga, kekerabatan, pertemanan, atau golongan. Adil harus dimiliki setiap orang muslim karena setiap orang hendaknya berlaku adil terhadap diri sendiri, orang lain, orangtua, bangsa dan negaranya, bahkan terhadap Allah Swt.
Keutamaan Berlaku Adil :
1. Menciptakan keamanan, ketentraman, dan ketenangan dalam jiwa. Rasa khawatir kepada orang lain akan hilang karena orang yang berlaku adil tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain.
2. Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, selalu taat, dan patuh terhadap Allah Swt. Orang yang berlaku adil akan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.
3. Menciptakan ketentraman dan kerukunan hidup. Orang yang berlaku adil akan mampu menciptakan hubungan yang harmonis dan tertib dengan orang lain.
4. Menciptakan kebaikan bagi alam sekitar untuk kemaslahatan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Orang yang berlaku tidak akan melakukan perusakan alam dan lingkungan. Dengan demikian, alam dan lingkungan akan lestari dan memberikan kenyamanan hidup bagi umat manusia.
B. Rida
Secara bahasa arti rida adalah rela, suka, atau senang hati. Dalam islam, makna rida adalah menerima dengan senang hati segala sesuatu yang terjadi atau semua ketentuan Allah Swt. ketentuan itu dapat berupa peraturan atau hukum Allah Swt. dan ketentuan tentang nasib diri. Orang yang rida menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah Swt. Oleh karena itu, ia tidak menentang hukum dan ketentuan Allah Swt. Rida terhadap hukum-hukum Allah Swt. merupakan manifestasi dari kesempurnaan iman, kemuliaan takwa, dan kepatuhan kepada Allah Swt. Hal itu disebabkan orang yang rida bersedia menerima peraturan-peraturan Allah dengan senang hati, tidak merasa terpaksa, atau dipaksa. Pada hakikatnya, segala perintah Allah Swt. baik yang wajib maupun yang sunah, hendaknya dikerjakan dengan senang hati dan rida. Demikian juga dengan larangan-laranganNya. Hendaknya larangan tersebut dijauhi dengan lapang dada.
Salah satu ungkapan sikap rida adalah dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah ketika mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
C. Amal Saleh
Amal saleh merupakan buah dari keimanan karena tidak sempurna iman seseorang jika tidak diikuti amal saleh. Dalam Al-Qu'an, kata iman hampir senantiasa digandengkan dengan kata amal saleh. Secara sederhana, amal saleh adalah perbuatan baik, yakni melaksanakan perbuatan yang diwajibkan, disunahkan, dan dibolehkan ajaran islam. Dalam agama Islam, makna amal adalah perbuatan baik yang mendatangkan pahala. Adapun makna amal saleh dalam islam secara umum adalah perbuatan yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama.
Macam-macam Amal Saleh :
1. Beriman
Yaitu meyakini dengan sepenuh hati keesaan Allah Swt. keberadaan malaikat, para rasul, kitab-kitab Allah Swt, hari akhir serta qada dan qadar.
2. Bersabar
Yaitu tahan menghadapi segala cobaan.
3. Berniat
Yang bertujuan dilakukannya suatu perbuatan yang menentukan maksud atau tujuan dari tindakan yang akan dilakukan. Sebagai umat beriman, semua perbuatan harus diniatkan untuk Allah Swt sehingga bisa bernilai ibadah yang berpahala.
5. Bertawakal
Tawakal adalah pasrah diri kepada kehendak Allah Swt. Dalam menghadapi cobaan, musibah, atau penderitaan, orang yang tawakal percaya sepenuh hati bahwa hal itu merupakan kehendak Allah.
6. Ikhlas
Yang berarti tulus hati dalam menerima sesuatu ketentuan Allah Swt.
Sekian pemaparan yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar