Sabtu, 24 Desember 2016

Manusia sebagai Animal Educandum

Pendidikan hanya untuk manusia.
Manusia sebagai animal educandum, secara bahasa berarti bahwa manusia merupakan hewan yang harus di didik dan harus mendapat pendidikan. Manusia memiliki hati nurani, dalam arti kemampuan manusia untuk membedakan antara nilai yang baik dan nilai yang buruk. Kemampuan tersebut yang membuat manusia dapat di didik. Pendidikan pada hakikatnya akan berusaha untuk mengubah prilaku. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan mengenalkan manusia pada IPTEK. Melalui pendidikan manusia dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Hal ini yang membedakan manusia dengan hewan, pada umumnya hewan tidak dapat di didik melainkan hanya dilatih melalui pemberian tekanan-tekanan, artinya latihan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis atau tidak berubah. Hanya manusia yang dapat di didik karena manusia dilengkapi dengan akal budi yang memungkinkan dapay menerima pendidikan.
Manusia harus di didik karena manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, lahir tidak langsung dewasa. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dua hal yang mendasari manusia harus di didik atau mendidik yaitu sebagai berikut :
1. Dasar biologis, pendidikan perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya.
- Anak manusia tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungannya.
- Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif.
2. Dasar sosio-antropologi, peradaban tidak terjadi dengan sendirinya dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.
- Setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya kelompoknya yang berupa warisan sosial budaya.
- Masyarakat menginginkan kehidupan yang beradab.
Manusia sebagai makhluk yang dapat di didik karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, ia hidup bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik dimana setiap individu akan menerima pengaruh dari individu yang lainnya. Oleh sebab itu, sosialitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat di didik.
Berikut ini ada 4 prinsip antropologis yang melandasi manusia akan dapat di didik :
1. Prinsip potensialitas, pendidikan bertujuan agar seseorang menjadi manusia ideal.
2. Prinsip dinamika, manusia itu sendiri (peserta didik) memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik dalam rangka interaksi atau komunikasinya secara horizontal maupun vertikal.
3. Prinsip individualitas, praktik pendidikan merupakan upaya membantu manusia atau peserta didik yang antara lain diarahkan agar ia mampu menjadi diri sendiri.
4. Prinsip sosialitas, pendidikan berlangsung dalam pergaulan atau interaksi dan komunikasi antar sesama manusia atau pendidik dan peserta didik. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya akan menjadi hubungan pengaruh timbal balik dimana setiap individu akan menerima pengaruh dari individu yang lainnya.
Cukup sekian pemaparan yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Terimakasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar