Manusia merupakan khalifah atau mendataris Tuhan di muka bumi yang berfungsi mewujudkan kemakmuran universal menurut Al-Qur'an surat Hud ke 11 ayat 61. Yang dimaksud manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang berwatak ruhani yang bertanggungjawab terhadap kemaslahatan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam perannya sebagai fungsi kekhalifahan itu, kita perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk faktor produksi yang meliputi semua sumber penghasilan pokok yang manusia dapat peroleh dari segala sesuatu yang berada dipermukaan bumi seperti tanah, pegunungan , hutan, sungai, binatang, unggas dan sebagainya yang berada pada bawah permukaan dalam bentuk mineral-mineral laut, ikan, barang tambang, semisal logam dan sebagainya, dan yang diatas permukaan seperti hujan, angin, keadaan-keadaan geografis, cuaca dan sebagainya.
Negara Indonesia dianugerahkan oleh Tuhan seperti sumberdaya yang melimpah. Alam yang begitu subur dengan laut lepas yang begitu kaya akan aneka ragam ikan laut, terumbu karang dan termasuk mutiara, pantai yang begitu indah, sawah yang membentang begitu luas, ladang-ladang dengan tanah yang begitu subur, hutan yang amat lebat, rumput yang begitu hijau dan curah hujan yang dirasa cukup.
Muslim di Indonesia yang ingin menjalankan peran kekhalifahan itu tidak cukup dengan membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Kita perlu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut mengenai gelaja alam raya dengan mengembangkan pendekatan kajian suatu tafsir bil ilmi yang melibatkan seorang ilmuan dari berbagai disiplin ilmu. Mempelajari hukum Allah yang berlaku untuk tumbuhan, hewan, manusia, dan jagat raya ini. Berusaha untuk mengungkap tabil dalam semua ciptaan itu sehingga terkuak cakrawala tentang kemahakuasaannya Allah Yang Maha Agung. Berusaha menemukan manfaat atau nilai tambah dari seluruh sumberdaya alam yang diberikan oleh Allah SWT, sehinggs dengan kerendahan hati sanggup berucap bahwa "Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maha periharalah kami dari saksi neraka." dalam Al-Qur'an surat Alu Imran ke 3 ayat 191.
Sebagai warna negara, kita berusaha mempelajari, menggali, dan menciptakan temuan baru tentang cadangan sumber daya yang tersembunyi, tidak hanya melihat pada persediaan yang tampak oleh mata. Kekayaan Indonesia termobilisasi secara seimbang dan berkelanjutan, sehingga mendapat nilai tambah dan tidak ada yang terbuang sia-sia, juga bisa memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara kreatif dengan membangun jaringan dan suatu hubungan baik sesama manusia. Dengan demikian, kekayaan alam yang tersedia dapat meningkatkan suatu kualitas hidup dan kemakmuran rakyat.
Dari aspek budaya, kita merupakan bangsa yang kaya akan beragamnya suku bangsa dan etnik. Kita memiliki kewajiban bersama untuk menggali, menanamkan, dan menyebarkan kearifan atau budaya lokal dalam kehidupan, peka terhadap gairah masyarakat, dan perhatian terhadap budaya bangsanya sendiri.
Cukup sekian pemaparan yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar